Headlines News :

Written By Unknown on Jumat, 06 Juni 2014 | 01.57

 PARA PEMATERI / PEMOTIVATOR GENERASI EMAS 2014

Salah satu tugas pemerintah sesuai amanat pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Tugas ini dilakukan oleh pemerintah dengan menyelenggarakan pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Menurut UU No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
            Dari definisi tersebut terlihat jelas bahwa pendidikan bertujuan untuk mengubah pikiran dan perilaku individu untuk kehidupan lebih baik. Bagian tubuh manusia yang bertanggung jawab untuk pikiran dan perilaku manusia adalah otak. Otak manusia yang menentukan siapa dirinya, apa yang dikerjakannya dan merencanakan masa depannya. Dengan demikian pendidikan berarti bertujuan mengubah otak manusia.


            Otak manusia adalah benda yang paling kompleks dan teristimewa di dunia ini. Otak tersusun dari sekitar 100 milyar neuron (sel saraf), lebih dari 1 triliun neuroglia (sel penyokong) dan membentuk sekitar 1000 triliun sinapsis (hubungan antar neuron). Karena pentingnya otak ini, dari berat otak yang hanya sekitar 1,5 kg atau 2 % dari berat tubuh, otak  mendapat suplai darah sekitar 20% dari total darah yang beredar.
            Otak manusia mempunyai potensi yang luar biasa dan tidak terbatas, namun seringkali kita lupa menggunakan dengan baik apalagi merawatnya. Dengan otaknya manusia bisa berkarya, bermain musik, mempelajari berbagai macam bahasa, berimaginasi dan berpikir untuk kemajuan peradaban manusia
            Perkembangan ilmu pengetahun tentang otak yang dikenal dengan neurosains berkembang pesat dalam tiga dekade terakhir. Banyak penemuan baru neurosains yang bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan manusia baik dalam bidang kedokteran, psikologi, pendidikan, ekonomi, politik dan seni budaya. Kesadaran tentang pentingnya otak telah disadari oleh dunia internasional. Pada tahun 1990 Amerika Serikat melalui presiden George W Bush menetapkan Decade of the Brain selama 10 tahun ke depan. Sekitar 20 tahun kemudian, yaitu pada tanggal 2 April 2013 Presiden Barack Obama mengumumkan Brain Initiative yaitu program mengembangkan penelitian tentang otak termasuk pemetaan otak untuk kesejahteraan manusia. Program ini didukung dengan dana $300 juta tiap tahun selama 10 tahun.
            Bagaimana dengan Indonesia? Pada tahun 2012 Masyarakat Neurosains Indonesia (MNI) bersama elemen masyarakat lain dengan disaksikan Menteri Negara Riset dan Teknologi telah mencanangkan gerakan “Membangun kesehatan otak menuju bangsa berkarakter unggul dan bermoral, melalui dasawarsa otak 2012-2021”. Namun gerakan ini gaungnya terasa kurang.
            Pengetahuan tentang otak sehat ini sangat penting dan diharapkan dapat membantu mengatasi berbagai problem bangsa Indonesia seperti mengatasi korupsi, konflik antar elemen masyarakat, kriminalitas termasuk dalam pengembangan pendidikan.
            Dunia pendidikan Indonesia masih mempunyai beberapa masalah, diantaranya masalah kurikulum, anggaran dan evaluasi pendidikan seperti polemik UAN. Selain itu penyelenggaraan pendidikan di Indonesia yang belum menggunakan dan menerapakan pengetahuan tentang otak manusia. Memang sudah ada yang menerapkan, namun sangat terbatas sekali. Dikarenakan pendidikan adalah untuk mengubah otak, maka dalam melaksanakan pendidikan kita tidak boleh sembarangan. Kita harus mendidik berdasarkan sifat, fungsi dan mekanisme kerja otak.  Kalau ada kesalahan dalam melakukan pendidikan maka dapat berakibat tidak berhasilnya pendidikan atau bahkan bisa merusak otak.
            Otak adalah benda yang dinamis. Sifat otak ini dikenal dengan neuroplastisitas. Otak bisa berubah berdasarkan lingkungannya. Lingkungan yang baik dan mendukung dapat meningkatkan kemampuan otak. Sedangkan lingkungan yang tidak baik dapat merusak otak.
            Salah satu teori otak untuk pendidikan adalah teori pembelajaran alamiah otak. Menurut Barbara K Given dalam bukunya Teaching to Brain’s Natural Learning Systems bahwa otak belajar secara alamiah menggunakan lima sistem yaitu sistem emosi, sistem sosial, sistem kognitif, sistem fisik dan sistem reflektif. Sistem emosi bertanggung jawab untuk hasrat, keinginan dan semangat siswa dalam belajar. Sistem sosial bertugas untuk memperoleh penerimaan, cinta dan rasa memiliki. Sistem kognitif berperan menginterprestasikan, menyimpan, memunculkan kembali informasi, fokus pada informasi, dan secara sengaja memberikan input pada semua sistem lain. Sistem fisik berperan dalam mengumpulkan informasi melalui indera, dan menyebarkannya ke seluruh otak dan tubuh. Sistem reflektif bekerja secara konstan bertindak sebagai mekanisme pemantau bagi individu. Sistem ini dapat bekerja secara sengaja atau otomatis. Sistem ini disengaja saat siswa berpikir : dalam kondisi seperti ini, dalam lingkungan seperti ini, bagaimana belajarku, apa yang kubutuhkan untuk meningkatkan pembelajaranku?
            Dengan pembelajaran alamiah otak ini, siswa akan senang dalam belajar dan sekolah dapat membekali para siswa dapat mengembangkan pola dan cara berpikir yang benar. Sekolah bukan hanya mengisi dan memenuhi pikiran siswa dengan fakta dan pengetahuan yang tanpa makna. Menurut Paulo Fraire, seorang filsuf dan pemikir pendidikan, tujuan pendidikan adalah membangun thought language, membangun bahasa pikir. Dengan memahami cara berpikir dan bahasa pikir yang benar setiap siswa siap untuk belajar  di kampus UK yaitu Universitas Kehidupan, yang berlangsung sepanjang hayat.
            Untuk menuju dan mewudjudkan pendidikan berbasis otak, dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut :
Pertama : adanya kebijakan pemerintah untuk mendukung gerakan otak sehat dan pentingnya bagi kehidupan bangsa termasuk untuk pendidikan. Semoga presiden terpilih tahun 2014 ini dapat mengawali dan  mendeklarasikan kembali dekade otak nasional Indonesia.
Kedua : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuat naskah akademik panduan pendidikan berbasis otak. Untuk itu, Kemendikbud dapat mengumpulkan ilmuwan otak (neuroscientist), dokter peminat otak, psikolog, guru dan ahli pendidikan untuk merumuskan pendidikan berbasis otak yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Ketiga : tiap institusi pendidikan membuat sistem pembelajaran berbasis penelitian tentang otak dari referensi terpercaya.
Keempat : sosialiasasi tentang pentingnya otak sehat untuk pendidikan kepada guru di sekolah dan orang tua siswa.
Kelima : membuat gerakan dan kampanye tentang otak sehat di seluruh lapisan masyarakat, semacam World Brain Day tiap tanggal 22 Juli atau menetapkan hari otak nasional untuk Indonesia.
            Dengan langkah dan gerakan ini semoga dapat memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia dalam rangka mewujudkan generasi emas 2045. Mari kita wujudkan pendidikan nasional yang berkualitas dengan  slogan : Learning with the brain in mind.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Umrah Plus

PROGRAM UMRAH PLUS KBIH AL KHOERIYYAH & PT CAHAYA RAUDHAH Jl. Subang-Bandung KM.12 Desa Tambakmekar, Kecamatan Jalancagak,Kabupaten Subang 41281 email : kbih.alkhoeriyyah@gmail.com FB : Kbih Al-Khoeriyyah

Buletin As-Syifa

Buletin As-Syifa Al-khoeriyyah terbit setiap pekan, wajib dikonsumsi oleh semua kalangan Pemuda Pemudi, Orang Tua, Ulama, Ustadz, dan para masyarakat, Pemesanan bisa melalui kami di 082318164102

Arsip Blog

Popular Posts